Thursday 2 November 2017

VE MONK PLUS PINOY REVIEW

salam bloggers ...
jumpa lagi di blog yang kadang sepi ini he he , masih dari seputaran Denpasar dan kini di meja redaksi belog megandonk sudah bertengger seekor irbad yang legendaris dan tentu masih di level kere hore yaitu si biksu kece ve monk plus dan kali ini yang ane review adalah seri pinoy alias special filipina ( katanya dibuat khusus untuk audio enthusiast di filipina ) yang tampilannya lumayan menarik perhatian mata he he ..


DESIGN
seperti biasa salah satu keunikan dari generasi biksu yaitu kemasanya seperti permen atau sachet , simple dan menarik sekaligus saving cost , di kemasan bertulis " the biggest bang you'll ever hear for your bucks " kembali menegaskan irbad ini ditujukan untuk kaum kere macam penulis he he , menganut design housing sejuta umat yang membosankan , kabel standard seperti milik elibuds sabia , tapi yang ini lebih bandel kalau digulung susah kembalinya ( namanya juga bandel ) , jack lurus tak ada yang istimewa , cuman bahan housing yang transparan dan berwarna merah dan biru ( candy ) membawa nilai plus sendiri , lumayan menarik sehingga kita langsung bisa tahu mana driver kiri dan kanan. untuk warna ini ane acungkan jempol dah ,, keren

SOUND
setelah semingguan pakai , dengan berbagai source , dikuping ane biksu ini terdengar berkarakter warm , kalem , fun dengan musikalitas yang baik , artinya enak buat menikmati musik harian , bisa membuat enjoy seperti pinggul goyang goyang , kaki gerak gerak dll , untuk yang mengarah ke teknikalitas ane rasa di level lumayanlah , detail cukup , sound stage juga lumayan bagus meski tak selebar ty hiz32 , 3d imaging belum bisa ane rasakan he he ,separasi alat musik masih kurang bisa dirasakan , suaranya tebel tapi terkesan kopong gitu jadi agak kurang natural seperti berlubang atau bergema atau apalah namanya ( apa kuping ane yang kopong ya he he , dasar kuping kaleng rombeng maunya yang enak enak aja tapi murah he he )

- bass
frekuensi bass si biksu ini lebih suka bermain di atas , alias lebih posisinya di upper bass yang mendekati ke mid , untuk basshead masih masuk sih tapi kurang greget karena low nya kurang dapet , tekstur bass kurang terasa , gebukannya pun terkesan lemah kurang syawat he he jangan jangan si biksu impotensi ini wkwk , kalau untuk speed sih bisa ngejar lagu lagunya dragonforce atau stratovarius tapi seperti itulah gebukannya kurang gregret di kuping saya.
- mid
mid si biksu seperti di boost menjadi maju , sehingga suara vokalisnya terasa tebal dan dekat tapi terdengar aneh gitu kaya ada kesan kopong seperti ane sebut diatas, vokal cewek macam iu atau yao sie ting terasa intim sampai desah nafas dalam pun terasa. lama lama bisa bikin horny juga nih he he
- high
treble terdengar lembut dan kalem , jauh dari kesan nusuk , bagi yang suka karakter bright mungkin terdengar kurang open atau mendem , kembali lagi ke masalah selera masing masing , tapi ane pribadi suka kok hignnya biksu

overall di level harga 100 ribuan , ve monk plus sudah terdengar baik kok di kuping kaleng ane , model colourfullnya yang cakep , musikalitas yang baik , high yang kalem terasa cocok bagi nubitol kere seperti ane he he , salam music mania

impresi bersifat subjektif sesuai kepribadian , isi kantong dan selera penulis , percaya kuping sendiri adalah memang yang terbaik. review menggunakan :
- player : meizu mx4 pro ( senjata andalan ) , soner w800i , compact cq 40 laptop
- lagu    : album bosanova java , tulus sewindu , sierra soetedjo , yao si ting , lagu lagu pop indonesia dan playlist spotify " song to test headphone "



2 comments:

  1. Jossss... situ bilang kaleng.. ane apa ya? Kaleng karatan,

    ReplyDelete
  2. banding dengan vmonk lama,impresinya punapi om? salam kenal dari negaroa

    ReplyDelete