Saturday, 10 December 2016

ISTILAH ISTILAH DUNIA AUDIO DAN SOUND SIGNATURE




salam blogers ...
masih dari seputaran dunia audio gan , meski masih benar benar nubi dalam dunia yang penuh racun ini , ane memberanikan diri untuk sharing sedikit dari apa yang ane ketahui ( semoga tidak salah he he ) dalam pengenalan audio. terutama bagi yang sesama pemula kayak ane , bagi yang memiliki pengetahuan lebih silahkan berbagi juga disini .

pertama kali secara umum dan awam penerjemahan  rasa audio dapat digambarkan menjadi 3 bagian yang sering kali kita dengar yaitu :

1. bass = suara di frequensi rendah  , ada yang bilang jedug jedugnya ,suara bass drum dan gitar bass
2. vokal = suara di frequensi middle atau tengah , yaitu suara penyanyi , gitar , piano dll
3. treble = suara di frequensi tinggi , yaitu symbal drums , hit hat , cring cring , kicis kicis he he

dari ketiga istilah diatas yang sering kita gunakan sejak masih kecil , akan disederhanakan menjadi dua penggambaran dari perasaan dan emosi dari sound atau sound signature , yaitu :

1. warm = pengambaran suara yang didominasi  suara rendah bass dan suara middle dengan high yang tidak terlalu kentara , tetapi masih ada.
contohnya adalah karakter smartphone xiaomi dan sony

2. bright = penggambaran suara yang didominasi suara tinggi atau high , suara harmonik lebih kuat dari nada dasar , memiliki bass yang kecil dan cenderung agak kering.
contohnya adalah karakter suara smartphone iphone dan ipod ( kecuali ipod classic 5.5 kebawah )

penggambaran atau diagram dari pada sound signature bisa dilihat di gambar dibawah ini


kualitas suara dapat dinilai dengan dua cara yaitu : ( biasanya untuk menilai pemutar musik atau earphone )

1. dari segi teknikalitas , hal hal yang berkaitan dengan teknik audio tanpa terpengaruh arah sound signature, yang termasuk disini adalah :
- detail = seberapa detail dari pada suara
- separasi = pemisahan alat musik , apakah terdengar terpisah atau masih menyatu dan numpuk
- sound stage = efek ruang dari suara , termasuk jauh dan dekatnya
- imaging = penempatan alat musik yang diterjemahkan dari suara tersebut

2. dari segi sound signature , yaitu kearah mana jenis suara ini , apakah dia warm atau bright dan banyak istilah lainnya ( ini sangat relatif tergantung kuping si pendengar , antara satu orang dengan orang lain belum tentu sama ) .

dibawah ini istilah yang bakaln sering kita temui dalam dunia audio , maaf nubi baru tahu sedikit he he ane lengkapi dengan gambar biar racunnya lebih terasa he he

dap = digital audio player ( pemutar musik digital , contoh nya hape , mp3 player , ipod dll )

dac = digital to analog converter ( alat yang berfungsi mengubah sinyal digital ke sinyal analog )
alat ini biasanya berfungsi untuk meningkatkan kualitas dan merefine suara dari digital audio player

amp = amplyfier ( alat untuk menambah power pada dap untuk dapat mendrive headset yang butuh power besar , biasanya impedansinya tinggi )

nah jika ketiga kedua alat atau ketiganya digabungkan atau ditumpuk dan dihubungkan dengan kabel kemudian diikat jadi satu , maka akan diperoleh hasil yang seperti gambar dibawah ini ,ini disebut dengan istilah set up , keren kan he he (pengen punya satu, tapi apa daya keinginan terhalang budget)



selanjutnya istilah audio yang ane copy dari group facebook audio kere hore silahkan disimak dan semoga bisa dimengerti karena sampai saat tulisan ini dibuat , ane sendiri belum mengerti he he


Airy: luas. Terbuka. Suara berbagai instrumen berbunyi seakan dikelilingi ruangan kosong yang besar. Reproduksi pantulan frekwensi tinggi yg baik. Respon frekwensi melebar hingga 15-20 kHz.
Bassy: frekwensi rendah dibawah 200 Hz yang dominan.
Blanketed: Nada tinggi yg lemah, seakan selimut diletakkan menutupi speaker.
Bloated: Mid-bass sekitar 250 Hz yang berlebih. Redaman frekwensi rendah yang buruk, resonansi frekwensi rendah. Lihat tubby.
Blurred: Respon singkat yg buruk. Bayangan stereo yg kabur, tidak fokus.
Boomy: Bass sekitar 125 Hz yang berlebihan. Redaman frekwensi rendah yang buruk atau resonansi frekwensi rendah.
Boxy: Memiliki pantulan seakan musik dimasukkan dalam kotak. Kadang frekwensi dominan sekitar 250 Hz hingga 500 Hz.
Breathy: bunyi tarikan nafas yang terdengar pada alat-alat musik seperti flute atau saxophone. Respon mid-atas / treble yang baik.
Bright: Dominan di frekwensi tinggi. Harmonik lebih kuat dibanding nada dasar.
Chesty: Suara penyanyi terdengar seakan dadanya terlalu besar. Respon yang menguat pada frekwensi rendah sekitar 125-250 Hz.
Clear: lihat Transparent.
Colored: berbunyi tidak seperti aslinya. Respon frekwensi yang tidak datar, bergelombang.
Crisp: respon frekwensi tinggi yg lebar, khususnya pada alat musik cymbals.
Dark: kebalikan dari bright. Lemah pada frekwensi tinggi.
Delicate: Frekwensi tinggi mencapai 15-20 kHz seakan tanpa puncak.
Depth: Semacam perasaan jarak (dekat sampai jauh) dari bermacam instrumen yang berbeda.
Detailed: Detil suara musik yang mudah didengar; artikulasi yang jelas. Respon frekwensi tinggi yang cukup, respon singkat yang tajam.
Dull: lihat dark.
Edgy: Terlalu banyak frekwensi tinggi. Terlalu treble. Harmonik terlalu kuat dibanding nada dasar. Berdistorsi, mengandung harmonik tak diinginkan yang menambahkan kesan kasar.
Fat: Lihat Full dan Warm. Atau, suara seakan bergerak ke satu sisi, diperlambat, kemudian bergerak ke sisi lain. Bisa juga sedikit distorsi pada distorsi pita analog atau distorsi tabung.
Full: nada dasar yang kuat dibanding harmonik. Respon frekwensi rendah yang baik, tidak berlebih, tetapi mengandung level sekitar 100-300 Hz yang cukup. Suara pria terdengar penuh di sekitar 125 Hz; suara perempuan serta violin yang penuh sekitar 250 Hz; saxophone terdengar penuh sekitar 250-400 Hz. Berlawanan dengan Thin.
Gentle: berlawanan dengan Edgy. Harmonik (treble dan mid-atas) tidak berlebihan, bahkan bisa cenderung lemah
Grainy: musik berbunyi seperti tersusun dari butiran-butiran kecil, tidak mengalir dalam satu bagian utuh. Tidak cair. Mengalami distorsi harmonik / I.M. Beberapa A/D converter jaman dulu terdengar grainy, sama seperti produk saat ini yang kualitasnya rendah.
Grungy: banyak distorsi harmonik / I.M.
Hard: terlalu banyak mid-atas, umumnya sekitar 3 kHz. Bisa juga merupakan respon singkat yang baik, seakan suara membentur anda dengan keras.
Harsh: terlalu banyak mid-atas. Respon frekwensi antara 2-6 kHz yang kuat. Bisa juga pergeseran fasa yang terlalu besar pada lowpass filter perekam digital.
Honky: seperti mengatupkan tangan di sekeliling mulut anda. Respon frekwensi yang menguat di sekitar 500-700 Hz.
Mellow: frekwensi tinggi yang berkurang, tidak edgy.
Muddy: tidak jelas. Harmonik yang lemah, respon waktu yg tidak pas, distorsi I.M.
Muffled: berbunyi seperti ditutupi selimut. Nada tinggi / mid-atas yang lemah.
Nasal: honky, menguat pada respon frekwensi sekitar 600 Hz.
Piercing: terlalu keras, sakit di telinga. Puncak respon frekwensi yang tajam dan sempit di sekitar 3-10 kHz.
Presence: seakan instrumen berada dalam ruang dengar. Sinonim dari edge, punch, detail, closeness serta clarity. Respon frekwensi yang cukup / dominan di sekitar 5 kHz untuk sebagian besar instrumen, atau sekitar 2-5 kHz untuk kick drum serta bass.
Puffy: menguat di frekwensi sekitar 500 Hz.
Punchy: reproduksi dinamik yang bagus. Respon sesaat yang baik, dengan hantaman kuat. Kadang-kadang menguat pada frekwensi sekitar 5 kHz atau 200 Hz.
Rich: lihat Full. Bisa juga distorsi menyenangkan yang tercipta dari harmonik yang teratur.
Round: frekwensi tinggi yang tidak pas. Tidak edgy.
Sibilant: bunyi "s" dan "sh" yang berlebihan seperti dalam pengucapan "Essy", disebabkan menguatnya respon frekwensi sekitar 6-10 kHz.
Sizzly: lihat Sibilant. Bisa juga terlalu banyak nada tinggi pada cymbals.
Smeared: tidak detail. Respon singkat yang buruk, terlalu banyak kebocoran antar mikrofon. Fokus yangjelek.
Smooth: nyaman bagi telinga, tidak kasar. Respon frekwensi yang datar, khususnya pada midrange. Kurang puncak dan lembah pada respon frekwensi.
Spacious: membawa kesan nuansa luas atau be-ruang di sekeliling instrumen. Stereo yang bergema. Memantul.
Steely: dominan pada nada mid-atas sekitar 3-6 kHz. Respon frekwensi tinggi yang bergelombang dan tidak rata. Lihat Harsh, Edgy.
Strident: Lihat Harsh, Edgy.
Sweet: Tidak nyaring atau memekakkan. Lembut. Respon frekwensi tinggi yang datar, distorsi yang rendah. Tidak terdapat nada yang kuat pada respon frekwensi. Nada tinggi mencapai 15-20 kHz, tetapi suaranya tidak dominan. Seringkali digunakan saat menggambarkan suara cymbals, perkusi, senar, serta suara-suara yang mendesis.
Thin: nada dasar yang lemah dibanding harmonik.
Tight: respon serta detail frekwensi rendah sesaat yang baik.
Tinny, Telephone-like: bandwidth yang sempit, nada rendah lemah, suara mid yang melengking. Musik berbunyi seakan keluar melalui telepon atau kaleng.
Transparent: rileks ketika mendengarkan musik, detail, jelas, tidak muddy. Respon frekwensi datar yang lebar, respon waktu yang tajam, distorsi serta noise yang sangat rendah.
Tubby: terdapat pantulan frekwensi rendah seperti bernyanyi di dalam kamar mandi. Lihat bloated.
Veiled: speaker seperti tertutup oleh kain sutera. Sedikit noise atau distorsi atau frekwensi tinggi agak lemah. Tidak transparan.
Warm: bass yang baik, frekwensi tinggi yang cukup, nada dasar yang memadai dibanding harmonik. Tidak kurus. Bisa juga bass atau midbass yang berlebih. Atau perasaan luas yang menyenangkan, dengan gema yang memadai di frekwensi rendah. Lihat juga Rich, Round. Warm highs sama artinya dengan sweet highs.
Weighty: respon frekwensi rendah yang baik, sekitar 50 Hz. Mengesankan suatu obyek yang berbobot/berat, seperti lokomotif diesel.

nah demikianlah sedikit yang ane ketahui dan banyak yang ane copy paste tentang istilah istilah audio , semoga dapat menambah wawasan dan menambah racun tentang dunia audio.
salam music mania ...

No comments:

Post a Comment