salam bloggers ...
ini adalah salah satu kebanggaan tersendiri dimana bertambah lagi hasil karya anak bangsa di dunia audio yaitu lahirnya sebuah irbad perdana dari yodja audio yang diberi nama yodja eka. irbad yang dibuat untuk tujuan yang mulia yaitu dapat dijangkau oleh semua kalangan lapisan ekonomi masyarakat , dimana orang yang sedang susah pun dapat menikmati musik lewat irbad yang dibanderol sangat murah ini. dengan semboyan "from yodja with love".
DESIGN
menganut housing sejuta umat tak ada yang istimewa disini , kabel juga tekesan biasa saja , mirip dengan kabel irbad bawaan benjie yang berwarna putih , warna biru housing mengingatkan kita pada irbad legenda basshead yaitu si vido , marking tulisan yodja pada housing tertampil apik dengan bergaya font tulisan jawa kuno, seakan mengajak kita untuk selalu ingat dengan sejarah dan budaya adat istiadat kita yang kaya raya ini, kemasan berbentuk segitiga sama kaki terbuat dari kertas yang tipis cenderung mudah penyok lengkap dengan spesifikasi driver yang digunakan , designnya bagus dengan warna yang segar.
SOUND
tanpa mengurangi rasa hormat kepada builder eka yaitu raden yodja , impresi ini hanya berdasarkan pendengaran kuping tua penulis jadi mohon maaf jika ada perbedaan impresi dengan user yang lain dan para sesepuh dunia audio yang penuh racun ini . di kuping ane yodja eka memiliki karakter netral to bright dimana lebih di boost pada frekuensi mid sehingga mid cenderung lebih forward dan kadang terasa kurang terkontrol, detail masih bagus cuman separasi ane dengar masih kurang jelas, masih terdengar menyatu di mid dan terkesan tumpang tindih , untuk soundstage termasuk cukup luas , overall termasuk allrounder dan siap melibas berbagai genre musik.
low - bass terdengar cukup dalam , cepat dan ekornya tidak panjang ,hentakan bagus, tidak untuk basshead , akan disukai oleh penganut aliran logam dan batu he he karena karakter bass seperti ini sudah pasti lebih gesit dan lincah.
mid - entah ada yang salah sama kuping ane atau apa ,tapi kuping ane kurang cocok dengan mid yang maju seperti ini ( maklum kuping basshead gan belum bisa move on ) , suara vokal terdengar maju dan kadang lumayan harsh di beberapa lagu , pun demikian dengan alat musik disini terdengar bertumpuk , terkesan agak kering dan sedikit sibilance gitu gan. mungkin untuk distorsi gitar listrik ini akan terdengar renyah di upper mid ,tapi balik lagi ke selera masing masing.
high - treble sparkling renyah , suara cymbal terdengar jelas dan keras , tapi kurang basah menurut ane , masih terdengar searah dengan midnya.
kesimpulannya yodja eka adalah irbad yang worth to buy , dengan karakter allrounder yang cocok buat kebutuhan musik harian , harga yang murah dengan value yang bagus , selain itu marilah kita semua mensupport para builder lokal Indonesia seperti ini , potensi mereka sangat bagus , dan seiring waktu ane yakin akan banyak irbad lokal yang akan hadir buat meramaikan kancah audio nasional.
salam music mania
impresi bersifat subjektif sesuai kepribadian , isi kantong dan selera penulis , percaya kuping sendiri adalah memang yang terbaik. review menggunakan :
- player : meizu mx4 pro ( senjata andalan ) , soner w800i , redmi 3 , nokia 5800xm, compact cq40
- lagu : album bossanova java the best , album sierra soetedjo the one , the best of yao si ting , susan wong album some one like you
Tuesday, 28 November 2017
Monday, 27 November 2017
TEQSTONE MINI AMPLIFIER REVIEW
salam bloggers ...
sebetulnya dari dulu memang gak ada rencana untuk punya ampli untuk koleksi earphone ane , mengingat semuanya masih bisa di drive dengan baik sama hape ane, dan harga amplifier juga tergolong tidak bersahabat dengan kantong ane , jadi masih ane anggap mubazir, tapi seperti biasa ada saja yang menebar racun di group dan melihat harga mini amp ini yang masih masuk kantong kere ane sehingga mengaktifkan fitur auto buy ane dari salah satu online marketplace di negeri ini , sebut saja namanya lazadut. buat yang belum tahu , amplifier berfungsi untuk memberikan atau menambah power pada smartphone atau dap yang biasanya tidak terlalu besar untuk dapat mendrive earphone dengan baik sehingga semua potensi earphone itu dapat dikeluarkan dan dinikmati. selain itu juga dipercaya buat merefine suara.
DESIGN
untuk barang seharga 128k designnya tergolong apik, kecil dan sangat portable ( sebesar flashdisk ) , cangkang berbahan logam alluminium yang kuat ,tak ada tombol apapun di body kecuali slot earphone , charge dan female jack 2,5 mm untuk koneksi ke smartphone atau dap ( digital audio player ) paket pembelian dapat sebuah kabel m2m dan kabel charge standard smartphone ,dan satu sambungan jack ( ane belum nemu fungsinya nih hehe ) memiliki fitur auto on ketika earphone ditancapkan , simple tanpa perlu switch apapun.
KOLORASI SUARA
awalnya tidak yakin dengan si kecil ini , tapi pas dicoba ternyata colenak gan ( colok langsung enak )
karakternya warm , power lebih meningkat kira kira sekitar 40% dari aslinya , perbedaan suara sangat jelas dari aslinya , setelah dicolok suara terdengar peningkatan resolusi , lebih tebal , separasi jadi lebih jelas dan jauh , soundstage melebar , gebukan bass menjadi lebih dalam lebih bulat dan lebih nampol , cocok buat basshead nih , sementara detail dan treble tidak begitu terasa di kuping ane perbedaannya. cocok buat nambah bass pada cans yang memiliki karakter bright. sehingga karakternya menjadi lebih fun dan musikal.
tapi ada satu minus yang gak begitu kentara , yaitu kanan dan kiri jadi terbalik disini , ini mungkin di musik tidak terlalu beda tapi buat yang memakai di pc waktu main game akan sedikit aneh karena ada yang memiliki pengalaman main game first person shooter musuhnya nembak dikanan sedangkan arah suaranya dikiri he he jadi terbalik gitu , tapi dalam musik tidak begitu kentara lah.
dan satu lagi nih anehnya ketika barang ini banyak yang memesan mendadak tuh seller di lazadut menaikan harganya menjadi 200k he he dasar cuan hunter , sialnya cuman dia yang jual barang ini di market place online Indonesia.
akhir kata salam music mania ...
* gambar didapat dari web , ane males ambil gambar he he
impresi bersifat subjektif sesuai kepribadian , isi kantong dan selera penulis , percaya kuping sendiri adalah memang yang terbaik. review menggunakan :
- player : meizu mx4 pro ( senjata andalan ) , soner w800i , redmi 3 , nokia 8500 xm ,compact cq40
- cans : earkube
- lagu : album bossanova java the best , album sierra soetedjo the one , the best of yao si ting , susan wong album some one like you
Thursday, 16 November 2017
KZ ZST CARBON REVIEW
salam bloggers ...
beberapa hari yang lalu tanpa sengaja mantau kegiatan lelang di group warung audio kere hore , dan tak sengaja nih liat si carbon dilelang dengan harga yang lumayan miring , mulus plus kabel silver plate upgrade yang ciamik , setelah adu bid dengan buyer lain pas detik detik terakhir ane sniff aja tuh si carbon dan yes I won ... walaupun jadul mari kita review aja
DESIGN
masalah design sama saja sama mantan ane neng zst candy , yang sudah ane review duluan disini .
tak ada yang membedakan cuman tampilan warna aja lebih eye catching si candy dan si carbon tampil lebih macho he he
SOUND
setelah beberapa hari pakai dan membandingkan dengan si candy ternyata memang ada perbedaan karakter sedikit , ini apakah disengaja atau tidak tapi dikuping ane perbedaan sangat nyata , dimana si carbon tampil lebih warm dan lebih sopan highnya dan posisinya seperti berada di tengah tengah antara kz zs3 dan si candy. dikuping ane ini yang paling cocok he he
karakter suara masih tergolong allrounder dengan detail dan separasi yang sangat baik, di carbon balance armeture terkesan lebih sinergi dengan dinamik driver sehingga menghasilkan suara yang balance , basah dan menyenangkan. sound stage terasa luas karena separasi alat musiknya dapat ditampilkan dengan baik dan jernih , posisi dan arah suara juga terdengar baik.
low = bass dalam dan bulat ,hentakan kuat dan lincah ,ekor lebih pendek dari punya zs3 tapi dentumannya masih sama kuatnya, basshead masih masuk , edm masuk , metalan masih masuk juga. benar benar sapu jagat nih bassnya.
mid = midnya ane dengar pas ditengah tidak ada kesan maju , nyaman , lebih mundur dari zs3 dan candy , vokal cewek masih terdengar intim dan menggairahkan kalau yang cowok sedikit menyebalkan ( wkwk bercanda gan ) , detail dentingan gitar akustik terdengar realistis
high = ini bagian yang ane suka , highnya itu terdengar sejuk , basah , dingin dingin enak gitu gan he he, gak ngerti dah bahasa audionya apa secara ane bukan anak audiopil he he, cymbal sparkling pecah rapi sampai microdetail kayak air gitu , tak ada niat nusuk sehingga aman buat sumpel lama.
perpaduan dinamik driver dan balance armeture yang baik menciptakan sinergi audio yang baik dan menciptakan keseimbangan antara teknikalitas dan musikalitas dari si carbon ini.
dicoba dengan kabel silver plated upgrade kz :
arah suara dari si carbon jadi berubah , jadi lebih bright dan clean , ramai , micro detail melimpah , tapi sayang bassnya jadi lebih dangkal, pendek tapi lebih melebar , treble lebih sparkling dan lebih pedas lumayan nyerang kuping basshead ane, soundstage lebih luas dan suara vokal lebih mendekat. ini tergantung selera ya tapi jujur ane lebih suka kabel bawaan he he dasar kuping kaleng rombeng atau mungkin ane belum sampai ke level upgradenya he he ..
salam music mania ...
impresi bersifat subjektif sesuai kepribadian , isi kantong dan selera penulis , percaya kuping sendiri adalah memang yang terbaik. review menggunakan :
- player : meizu mx4 pro ( senjata andalan ) , soner w800i , redmi 3 , compact cq 40 laptop
- lagu : album bossanova java the best , album sierra soetedjo the one , the best of yao si ting , susan wong album some one like you.
Wednesday, 15 November 2017
JBL T110 REVIEW
salam bloggers..
jumpa lagi di belog megandong , blog anak belog ( blognya orang bodoh he he ) , kali ini ane ada sebuah iem besutan jbl dengan code name t110 yang harganya bisa dibilang kere banget ,masih dibawah 100k dan masih banyak stocknya di market place online maupun offline sehingga gampang dicari. Membawa nama besar jbl bagaimanakah kemampuannya , mari kita simak impresi subjektif penulis yang bisa dibilang penganut aliran kere hore jaman yesterday ( forum kaskus ) hanya mengandalkan sebuah smartphone jadul buatan cina dan kuping kaleng yang tidak pernah tersentuh iem jutaan rupiah he he ( lebay mode on ) , cekidot gan ..
DESIGN
bentuknya bagus , housing kecil , eartipsnya juga lembut dan ngeseal dengan baik , ada sentuhan warna orange di dalamnya membuat makin manis dan sporty , kabel pipih anti kusut , ada tombol multi fungsi dan microphone sehingga sangat berjodoh dengan smartphone buat terima telpon dan ganti ganti lagu.
SOUND
karakter suara di kuping penulis terdengar warm dan lembut dengan bass yang bisa dibilang sangat bagus , masih masuk allrounder , jika jbl c100si dikuping ane terdengar vshaped , kalau yang ini hampir mirip tapi seperti grapich equaliser yang ditengah dinaikan dan yang paling kanan untuk treble diturunkan, sehingga suaranya lebih soft , lebih searah ke suara kz zs3, detail dan clarity untuk iem yang menggandalkan bass termasuk baik, tidak ada tanda tanda mendem , separasi alat musik lebar dan jelas , kiri kanan lumayan terasa jauh , soundstage terasa cukup luas untuk iem , suaranya fun dan musikalitas yang baik , tidak perlu repot menikmatinya, tinggal colok dan enak he he
low = bassnya gede gan dan bertekstur baik , decay panjang ( ini enak buat lagu lagu ngayun macam yao si ting , susan wong dan edm ) impactnya halus dan lembut tapi menyenangkan , basshead pasti eargsm nih , separasi khusus bass baik ,terasa seperti mengelilingi mid tanpa menutupinya , mungkin ini yang dimaksud jbl dengan pure bass , mirip clear bassnya sony ericsson di hape jadul walkmannya. bukan megabass ya ( yang ini baru bass yang menutupi semua sektor ), diajak metalan bisa aja tapi mungkin kurang greget ya mengingat bassnya yang gede jadi bagi yang fanatik speed bass biasanya kurang suka. atau biasanya dibilang keteteran buat nguber double pedal he he
mid = frekuensi ini terdengar baik, jernih dan tebal , vokal forward dan jelas baik artikulasi dan posisinya , suara petikan dapet banget nih , kayak di irbad he he , detailnya dapetlah disini.
high = treble terdengar lembut dan halus , fun dan kalem , pecahan cymbal terdengar sparkling basah , tak ada kesan kering yang nusuk , jadi aman buat kuping sensitif pedas. tapi buat yang suka pedas level 3 keatas ini mungkin terdengar kurang open.
perbandingan dengan iem sekelasnya : ( patokan kuping penulis ya beserta setup audionya )
- jimbon 007 = t110 terdengar lebih natural, bass lebih pulen, lebih soft dan tebal , jimbon terkadang terasa harsh di frekuensi tinggi dan ada peak yang lumayan nusuk pada jimbon.
- saras 008 = sama seperti diatas t110 terdengar lebih rapi dan lebih refine di bagian bass dan mid yang lebih terkontrol sehingga lebih fun. sementara saras mid lebih maju tapi agak kurang kontrol ( mungkin setingan phrodi seperti membost sektor mid pada iemnya sehingga kadang agak kasar )
- c100si = t110 terdengar lebih maju di midnya dan lebih lembut atau rolloff di bagian treble tapi tidak sampai buntung. seperti equaliser yang dinaikin bagian tengah dan diturunin bagian paling kanan. dan jujur kuping kaleng ane lebih milih t110 dari pada soibnya c100si.
- kz zs3 = nah ini yang masih diatas t110 , jika t110 ditambahkan sedikit di bagian detail dan separasinya maka akan terasa sama seperti kz zs3 ,tapi bisa jadi alternatif buat yang gak suka ritual pasang kz zs3 ke kuping jadi t110 terasa lebih praktis. tinggal colok aja
- ath clr100 = t110 terdengar lebih natural dan lebih bagus di semua sektor ( menang telak ) ,secara ane mendengar suara ath clr100 seperti suara yang terkesan plastik gitu he he apa ya nama istilahnya
sekali lagi impresi ini murni dari kuping ane sendiri ya , tanpa ada maksud menghype , endorse atau menjatuhkan suatu produk, perbedaan impresi sangat besar kemungkinannya jadi anggaplah review ini seperti angin berlalu , jangan dianggap serius gan apalagi sampai sakit hati he he
salam music mania ...
impresi bersifat subjektif sesuai kepribadian , isi kantong dan selera penulis , percaya kuping sendiri adalah memang yang terbaik. review menggunakan :
- player : meizu mx4 pro ( senjata andalan ) , soner w800i , redmi 3 , compact cq 40 laptop
- lagu : album bossanova java the best , album sierra soetedjo the one , the best of yao si ting , susan wong album some one like you.
Sunday, 12 November 2017
TONEKING TP 16 REVIEW
salam bloggers ...
jumpa lagi di belog megandonk , dan diatas meja redaksi telah ada sebuah irbad besutan musicmaker yaitu toneking tp16 yag masih di level harga kere hore tepatnya diangka 200ribuan , langsung aja gan mari kita simak sepakterjang si tp16
DESIGN
jujur pertama liat ni irbad sudah terpancar aura gantengnya , hadir dengan casing sejuta umat yang standard membosankan , tapi dengan logo keren ( orang orang bilang logo rumah makan padang ) dan tulisan toneking tp16 di sisinya membuat kesan semakin ganteng saja si irbad ini ,perpaduan hitam dan silver begitu sepadan, dilengkapi dengan kabel ofc ( oxigen free copper ) yang berwarna silver yang anti kusut semakin menambah nilai estetikanya dan paket yang lengkap mulai dari kotak , case , sponge dan clip kabel disertakan , sebuah penjualan yang ane rasa sangat serius dangan value yang sangat baik
SOUND
masuk ke ranah sound disini akan sangat subjektif karena banyak faktor yang berpengaruh , mulai dari setup audio , lagu , keadaan kuping user he he , berikut adalah jabaran dari kuping penulis yang kurang latihan ya , dengan bahasa seadanya ( bukan audiophile ) dan semoga bisa memberikan sedikit gambaran tentang si tp16 ini .
di kuping penulis tp16 terdengar netral , clear , bersih dan potensi keunggulan lebih di mid dan high,
teknikalitas yang sangat bagus , separasi terdengar sangat rapi antara alat musik bahkan di satu alat musik pun terdengar layer dengan detail yang bikin senyum senyum, ( misalnya gesekan gitar akustik terasa nyata dan dirasakan getarannya string demi stringnya ) , imaging tercipta jika file lagu yang digunakan memiliki resolusi tinggi seperti format lagu dsd ,benar benar terasa peletakan alat alat dan suasana sekitarnya yang menciptakan sound stage dan suasana seperti aslinya , memang untuk merasakan taring dari toneking tp16 mesti menggunakan lagu dengan mastering bagus dan di kuping penulis perlu sedikit volume diatas rata rata ( maklum gan kuping sudah tua he he ).
low = bass deep , tekstur bagus , cepat dan lincah , sub bass masih bisa dihandle dengan baik, basshead masih masuk kecuali yang akut , upper bass terdengar gurih dan renyah , dibawa ber edm ria masih dapet kok gregetnya. speed bagus buat metalan dan rock
mid = ini merupakan keunggulan tp16 , frekuensi ini terdengar sangat bertekstur dan berlayer , ramai dengan suara suara gaib , jin dll yang mungkin tidak terlalu keluar di irbad yang lain, karena detail yang bersih dan jernih bagi sebagian orang akan terdengar sedikit kering , tapi presentasi vokal cewek ngayun masih dapat kok disini , petikan petikan gitar akustik dan raungan gitar listrik terdengar apik disini.
high = treble sparkling renyah tapi sopan , peletakan cymbal terasa akurat posisinya dan tingkat keakuratan volumenya pun baik , mendekati presentasi asli yang tidak harus selalu ngecess sembarangan.
overall karakter toneking tp16 masih allrounder , dengan nilai lebih di teknikalitas terutama di frekuensi mids yang kaya nada. mengingat kualitas suara , tampilan dan kelengkapan yang ditawarkan irbad ini memiliki value yang sangat bagus dan layak dijadikan koleksi atau penggunanaan harian.
- player : meizu mx4 pro ( senjata andalan ) , soner w800i , redmi 3 , compact cq 40 laptop
- lagu : album bossanova java the best , album sierra soetedjo the one , the best of yao si ting , susan wong album some one like you.
Thursday, 9 November 2017
PHRODI 008 REVIEW
salam bloggers ..
masih dengan pernak pernik dari audio kelas bawah ( kere hore ), kali ini ane bakal review sedikit mengenai iem ( in ear monitor ) terbaru , adik dari iem legendaris phrodi 007 aka james bond aka jimbon yaitu phrodi 008 aka saras he he ( aka = also known as / nama lain dan sepertinya hanya anak jaman yesterday atau generasi 90an yang tahu kenapa nicknamenya saras he he )
DESIGN
kemasannya lumayan menarik , dengan model donut he he entah apa tujuanya ,bahan dan model housing masih sama persis seperti kakanya si jimbon , nah pada saras yang paling menonjol upgradenya yaitu penggunaan kabel pipih sehingga tidak mudah kusut dan tombol mic yang pindah ke bawah tempat persimpangan kabel itu ( estetikanya jadi tidak terlalu keliatan micnya ) keren dengan warna yang ciamik anak mudah banget , semakin menegaskan target pasarnya yaitu generasi muda jaman now he he ...
SOUND
masih mempertahankan karakter suara si jimbon , yang memiliki detail bagus dan bass yang deep punchy namun yang ane rasakan di saras frekuensi low dan high nya lebih sopan dan lebih terkontrol , soundstage terdengar lebih luas dan overall suaranya lebih smooth dan kalem dari jimbon.
low = deep and punchy , lincah masih seperti jimbon tapi lebih rapi , detail bass juga apik
mid = vokal terdengar maju forward , lumayan intim dengan artikulasi yang jelas dan petikan petikan gitar juga terdengar apik disini
high = treblenya masih sparkling , renyah dan lebih sopan dari jimbon , tak ada kesan mendem disini.
overall ini iem dengan karakter all rounder dengan detail yang baik dan smooth sound , diharga under 100k sangat layak buat dijadikan iem harian , btw ini karakternya sangat mirip dengan iem keluaran xiaomi yaitu basic edition , dari segi harga juga 11/12 , jadi jika agan sudah ada basic edition kayaknya bakalan side grade sama si saras
impresi bersifat subjektif sesuai kepribadian , isi kantong dan selera penulis , percaya kuping sendiri adalah memang yang terbaik. review menggunakan :
- player : meizu mx4 pro ( senjata andalan ) , soner w800i , redmi 3 , compact cq 40 laptop
- lagu : album bossanova java the best , album sierra soetedjo the one , the best of yao si ting , susan wong album some one like you.
KZ ZS3 REVIEW
salam bloggers ...
jumpa lagi di blog yang jarang update ini , berhubung penulis lagi banyak kesibukan di dunia nyata yang jauh lebih indah daripada dunia semu ini he he atau lagi malas dan bokek juga , namun semangat kere hore masih tetap disuarakan ,jangan sampai dibungkam oleh kaum kapitalis yang berkedok kere he he melihat banyaknya minat viewer dari artikel sebelumnya ( kemungkinan viewernya anak anak micin semua wkwk ) jadi membuat semangat tim redaksi untuk mereview lebih banyak lagi item kere hore dari sudut pandang penulis sendiri.
DESIGN
harga 100 ribuan dapat design bergaya custom iem ( in ear monitor ) dapat microphone , kabel yang solid dan detachable ( bisa dicabut dan diganti ) membuat kz zs3 tak terkalahkan dilevel ini dari segi penampilan dan fitur saja sudah menang telak dari pesaing atau kerabatnya di harga yang sama. untuk designnya ane beri nilai 10/10 dah perfect banget.
kunci dari iem over ear seperti ini adalah fitting yang pas , kalau cara masang saja sudah salah dan tidak pas , jangan harap bisa mendengar suara iem macam ginian dengan baik. untuk yang kupingnya masih perawan mungkin akan terasa sedikit aneh ketika di masukin benda seperti ini , tapi lama lama juga pasti akan terbiasa dan menikmati he he .
karakter suara menurut kuping kaleng penulis yang kurang pengalaman adalah ini iem warm ( yang ts review ini adalah yang batch november 2017 ya yang bungkusnya berwarna putih, housing mengkilap ) , detail yang baik , clarity juga apik dan paling ane suka separasi alat musik nya sangat rapi tertata baik dan tempatnya juga misah sehinga menciptakan kedalaman suara dan imaging yang bagus serta sound stage yang luas , untuk kuping awam macam kuping penulis pasti langsung suka dengan karakter seperti ini karena tergolong allrounder , siap hajar segala jenis musik.
- low = bassnya besar, dalam dan megah tapi teksturnya baik dan rapi , mid bass , sub bass dapat dipresentasikan dengan baik , basshead wajib punya ini. sekali lagi karena separasi nya baik jadi bassnya terdengar pisah dan tidak tumpang tindih dengan mid , impactnya kuat dan lumayan lincah sehingga masih bisa diajak double pedalan.
- mid = meski lownya besar tapi midnya tetap terasa intim , vokalisnya terdengar dekat dan terdengar natural suaranya. instrumen di frekuensi ini juga dapat diabsen dengan rapi. luar biasa untuk iem basshead. diajak akustikan juga sangat bagus. petikan gitar terdengar nyata seperti karakter pada sebuah earbuds.
- high = treble terdengar sopan dan rapi , pecahan symbalnya sparkling dan sangat halus , tanpa ada kesan harsh , jadi aman untuk dipakai berlama lama.
overall untuk presentasi suara ane beri kz zs3 nilai yaitu 9/10 , jika bisa dibuat sedikit lebih open dan high yang sedikit lebih lepas akan membuat iem kere hore ini menjadi terbaik di kelasnya. tapi untuk sekarang menurut ane dia memang sudah sangat baik di level ini. design ciamik, suara baik harga jungkir balik dan ringan di drive via smartphone merupakan point plusnya , minusnya mungkin cara fitting nya perlu sedikit latihan biar pas... salam music mania
eh maaf salah upload gambar pemanis , ya sudahlah toh juga tidak ada yang liat he he jangan bilang bilang ya gan '''
impresi bersifat subjektif sesuai kepribadian , isi kantong dan selera penulis , percaya kuping sendiri adalah memang yang terbaik. review menggunakan :
- player : meizu mx4 pro ( senjata andalan ) , soner w800i , redmi 3 , compact cq 40 laptop
- lagu : album bossanova java the best , album sierra soetedjo the one , the best of yao si ting , susan wong album some one like you.
Wednesday, 8 November 2017
AUDIO TECHNICA CLR100 REVIEW
langsung saja ya , kali ini ane bakal review singkat sebuah iem super kere hore dari pabrikan audio technica , yaitu sebuah iem kasta terendah dengan nama clr 100 yang harganya dibawah cepek ceng , bahkan sampai setengahnya , mari kita simak gan ...
DESIGN
kesan plastik sangat kental terasa di seluruh tubuh clr100 , sesuai hargalah gan , pun demikian dengan kabelnya yang seperti kabel radio jaman yesterday he he jadul pokoknya , eartips nya sedikit kasar dan kaku tapi masih dapet kok sealnya , bagian paling kerennya mungkin ada logo audio technica di belakang housingnya , yah lumayan lah produk dari pabrikan audio terkenal he he ..
SOUND
ini bagian yang lumayan membingungkan pada iem ini , ada yang bilang ngebass dan ada yang bilang pedas sampai tidak nyaman , terlepas dari selera dan karakter kuping yang berbeda beda , pada tulisan kali ini menurut apa yang kuping ts rasakan ya jadi perbedaan sangat mungkin terjadi so eat this a lots grain of salt. intinya percaya kuping sendiri aja he he .. ngapain percaya kuping reviewer abal abal seperti ts he he. aggap aja ini celoteh camar cemar dan tolol.
pertama dengar suara clr100 memang kesan kasar sangat kentara , di beberapa nada tinggi terdengar harsh dan lumayan menusuk kuping, bassnya juga tipis tapi hentakan masih terasa. tapi setelah semingguan pakai dan colok di beberapa source , suaranya mulai berubah bassnya mulai keluar tanpa malu malu , high juga lebih jinak, suaranya seperti berevolusi gitu , apakah ini fenomena burn in atau hanya placebo effect ane kurang ngerti dah , tapi menurut kuping ane clr100 memiliki karakter yang netral , dia akan mengikuti source jadi semakin warm source bassnya akan semakin kentara.
- low = seperti ane bilang diatas bassnya relatif , semakin warm source bass semakin nendang, impactnya lumayan kuat , decay pendek dan lincah
- mid = suara vokal penyanyi seperti kurang natural seperti agak terkesan plastik gitu ane dengar , kayak vokalisnya sedikit flu , kadang masih terdengar kasar pada nada tinggi
- high = treble open , sparkling tak ada kesan kepotong , tapi kurang terkontrol baik , kadang terlalu naik dan nusuk he he basshead sepertinya bakalan tersiksa disini.
jadi kesimpulannya apakah iem clr100 ini bagus ? menurut kuping ane ya , selain harganya yang merakyat dari brand yang kuat , suaranya juga tergolong bagus , tinggal mengatur sinerginya sama source dan lagu lagu yang didengarkan , menurut kuping saya clr100 sinergi dengan dap smartphone xiaomi redmi 3 ( punya istri ) dan hape jadul soner w800i koleksi ane. dan sangat sinergi dengan lagu lagu akustik dan jazz , satu lagi ane merasa fenomena burn in berlaku disini , atau mungkin otak ane yang di burn in he he ( tak ada drama ya sudah cukup he he ), bagi penikmat barang kere hore iem ini sangat layak dimiliki. salam music mania ...
impresi bersifat subjektif sesuai kepribadian , isi kantong dan selera penulis , percaya kuping sendiri adalah memang yang terbaik. review menggunakan :
- player : meizu mx4 pro ( senjata andalan ) , soner w800i , redmi 3 , compact cq 40 laptop
- lagu : album bossanova java the best , album sierra soetedjo the one , the best of yao si ting , susan wong album some one like you.
Thursday, 2 November 2017
VE MONK PLUS PINOY REVIEW
salam bloggers ...
jumpa lagi di blog yang kadang sepi ini he he , masih dari seputaran Denpasar dan kini di meja redaksi belog megandonk sudah bertengger seekor irbad yang legendaris dan tentu masih di level kere hore yaitu si biksu kece ve monk plus dan kali ini yang ane review adalah seri pinoy alias special filipina ( katanya dibuat khusus untuk audio enthusiast di filipina ) yang tampilannya lumayan menarik perhatian mata he he ..
DESIGN
seperti biasa salah satu keunikan dari generasi biksu yaitu kemasanya seperti permen atau sachet , simple dan menarik sekaligus saving cost , di kemasan bertulis " the biggest bang you'll ever hear for your bucks " kembali menegaskan irbad ini ditujukan untuk kaum kere macam penulis he he , menganut design housing sejuta umat yang membosankan , kabel standard seperti milik elibuds sabia , tapi yang ini lebih bandel kalau digulung susah kembalinya ( namanya juga bandel ) , jack lurus tak ada yang istimewa , cuman bahan housing yang transparan dan berwarna merah dan biru ( candy ) membawa nilai plus sendiri , lumayan menarik sehingga kita langsung bisa tahu mana driver kiri dan kanan. untuk warna ini ane acungkan jempol dah ,, keren
SOUND
setelah semingguan pakai , dengan berbagai source , dikuping ane biksu ini terdengar berkarakter warm , kalem , fun dengan musikalitas yang baik , artinya enak buat menikmati musik harian , bisa membuat enjoy seperti pinggul goyang goyang , kaki gerak gerak dll , untuk yang mengarah ke teknikalitas ane rasa di level lumayanlah , detail cukup , sound stage juga lumayan bagus meski tak selebar ty hiz32 , 3d imaging belum bisa ane rasakan he he ,separasi alat musik masih kurang bisa dirasakan , suaranya tebel tapi terkesan kopong gitu jadi agak kurang natural seperti berlubang atau bergema atau apalah namanya ( apa kuping ane yang kopong ya he he , dasar kuping kaleng rombeng maunya yang enak enak aja tapi murah he he )
- bass
frekuensi bass si biksu ini lebih suka bermain di atas , alias lebih posisinya di upper bass yang mendekati ke mid , untuk basshead masih masuk sih tapi kurang greget karena low nya kurang dapet , tekstur bass kurang terasa , gebukannya pun terkesan lemah kurang syawat he he jangan jangan si biksu impotensi ini wkwk , kalau untuk speed sih bisa ngejar lagu lagunya dragonforce atau stratovarius tapi seperti itulah gebukannya kurang gregret di kuping saya.
- mid
mid si biksu seperti di boost menjadi maju , sehingga suara vokalisnya terasa tebal dan dekat tapi terdengar aneh gitu kaya ada kesan kopong seperti ane sebut diatas, vokal cewek macam iu atau yao sie ting terasa intim sampai desah nafas dalam pun terasa. lama lama bisa bikin horny juga nih he he
- high
treble terdengar lembut dan kalem , jauh dari kesan nusuk , bagi yang suka karakter bright mungkin terdengar kurang open atau mendem , kembali lagi ke masalah selera masing masing , tapi ane pribadi suka kok hignnya biksu
overall di level harga 100 ribuan , ve monk plus sudah terdengar baik kok di kuping kaleng ane , model colourfullnya yang cakep , musikalitas yang baik , high yang kalem terasa cocok bagi nubitol kere seperti ane he he , salam music mania
impresi bersifat subjektif sesuai kepribadian , isi kantong dan selera penulis , percaya kuping sendiri adalah memang yang terbaik. review menggunakan :
- player : meizu mx4 pro ( senjata andalan ) , soner w800i , compact cq 40 laptop
- lagu : album bosanova java , tulus sewindu , sierra soetedjo , yao si ting , lagu lagu pop indonesia dan playlist spotify " song to test headphone "
jumpa lagi di blog yang kadang sepi ini he he , masih dari seputaran Denpasar dan kini di meja redaksi belog megandonk sudah bertengger seekor irbad yang legendaris dan tentu masih di level kere hore yaitu si biksu kece ve monk plus dan kali ini yang ane review adalah seri pinoy alias special filipina ( katanya dibuat khusus untuk audio enthusiast di filipina ) yang tampilannya lumayan menarik perhatian mata he he ..
DESIGN
seperti biasa salah satu keunikan dari generasi biksu yaitu kemasanya seperti permen atau sachet , simple dan menarik sekaligus saving cost , di kemasan bertulis " the biggest bang you'll ever hear for your bucks " kembali menegaskan irbad ini ditujukan untuk kaum kere macam penulis he he , menganut design housing sejuta umat yang membosankan , kabel standard seperti milik elibuds sabia , tapi yang ini lebih bandel kalau digulung susah kembalinya ( namanya juga bandel ) , jack lurus tak ada yang istimewa , cuman bahan housing yang transparan dan berwarna merah dan biru ( candy ) membawa nilai plus sendiri , lumayan menarik sehingga kita langsung bisa tahu mana driver kiri dan kanan. untuk warna ini ane acungkan jempol dah ,, keren
SOUND
setelah semingguan pakai , dengan berbagai source , dikuping ane biksu ini terdengar berkarakter warm , kalem , fun dengan musikalitas yang baik , artinya enak buat menikmati musik harian , bisa membuat enjoy seperti pinggul goyang goyang , kaki gerak gerak dll , untuk yang mengarah ke teknikalitas ane rasa di level lumayanlah , detail cukup , sound stage juga lumayan bagus meski tak selebar ty hiz32 , 3d imaging belum bisa ane rasakan he he ,separasi alat musik masih kurang bisa dirasakan , suaranya tebel tapi terkesan kopong gitu jadi agak kurang natural seperti berlubang atau bergema atau apalah namanya ( apa kuping ane yang kopong ya he he , dasar kuping kaleng rombeng maunya yang enak enak aja tapi murah he he )
- bass
frekuensi bass si biksu ini lebih suka bermain di atas , alias lebih posisinya di upper bass yang mendekati ke mid , untuk basshead masih masuk sih tapi kurang greget karena low nya kurang dapet , tekstur bass kurang terasa , gebukannya pun terkesan lemah kurang syawat he he jangan jangan si biksu impotensi ini wkwk , kalau untuk speed sih bisa ngejar lagu lagunya dragonforce atau stratovarius tapi seperti itulah gebukannya kurang gregret di kuping saya.
- mid
mid si biksu seperti di boost menjadi maju , sehingga suara vokalisnya terasa tebal dan dekat tapi terdengar aneh gitu kaya ada kesan kopong seperti ane sebut diatas, vokal cewek macam iu atau yao sie ting terasa intim sampai desah nafas dalam pun terasa. lama lama bisa bikin horny juga nih he he
- high
treble terdengar lembut dan kalem , jauh dari kesan nusuk , bagi yang suka karakter bright mungkin terdengar kurang open atau mendem , kembali lagi ke masalah selera masing masing , tapi ane pribadi suka kok hignnya biksu
overall di level harga 100 ribuan , ve monk plus sudah terdengar baik kok di kuping kaleng ane , model colourfullnya yang cakep , musikalitas yang baik , high yang kalem terasa cocok bagi nubitol kere seperti ane he he , salam music mania
impresi bersifat subjektif sesuai kepribadian , isi kantong dan selera penulis , percaya kuping sendiri adalah memang yang terbaik. review menggunakan :
- player : meizu mx4 pro ( senjata andalan ) , soner w800i , compact cq 40 laptop
- lagu : album bosanova java , tulus sewindu , sierra soetedjo , yao si ting , lagu lagu pop indonesia dan playlist spotify " song to test headphone "
Subscribe to:
Posts (Atom)